Baca juga : Selain Lebih “Kebal” Covid-19, Inilah Keunikan Lain Golongan Darah O
Sementara NASA bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan pada tahun 2024,
Musk (pendiri Amazon Jeff Bezos) sebagai orang terkaya di dunia juga berencana, membangun pemukiman di Mars dengan pemikiran hidup lebih lama disana.
Tapi mimpi untuk meninggalkan Bumi dan kekhawatiran tentangnya, tidak didukung oleh semua orang di komunitas luar angkasa.
Pengacara Hak Sipil AS (dan penggemar ruang angkasa) Robert Patillo, memprediksi argumen serupa di masa depan.
"Kita akan memiliki stasiun luar angkasa milik pribadi pada tahun 2050-an di mana orang bisa pergi berlibur, dan jika pendapatan Anda cukup, kita mungkin akan memiliki stasiun luar angkasa yang berbasis di Bulan pada akhir abad ini,"
kata Patillo.
"Pertanyaannya adalah: bagaimana kita memastikan bahwa orang-orang yang diuntungkan ini juga membayar jatah yang adil di Bumi, sehingga kita bisa memiliki hal-hal seperti perawatan kesehatan, air bersih, dan sistem pendidikan?" kata dia lagi.
"Umat manusia belum siap meninggalkan Bumi, kita memiliki banyak evolusi intelektual, sosial, moral yang perlu kita lakukan bahkan sebelum kita dapat memikirkannya."
tambah Billings, peneliti di National Institute of Aerospace.
Jadi, apakah kita terlalu terburu-buru untuk menjajah ruang angkasa?
Lord Rees percaya bahwa kita harus menerima keterbatasan kita, sebagai spesies yang berevolusi untuk kehidupan di Bumi.
Editor : Saridal MaijarSumber : 2472