Nasional - Menilik permasalah kesehatan mental yang makin memburuk sejak pandemi, stigma kurangnya iman masih saja disalah pahami kebanyakan orang.
Baca juga : Peduli Kesehatan Mental Selama Pandemi, Lakukan Hal Ini!
Melansir BBCIndonesia, yang mengungkap penuturan remaja yang mencoba bunuh diri saat SMP:
'Stigma kurang iman salah besar! mereka tidak tahu betapa orang itu sudah berjuang'
Untuk mengetahui motif dan penyebab remaja memutuskan mencoba bunuh diri, wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, menjumpai seorang penyintas bunuh diri. Sebut saja Dina, 20 tahun.
Pemikiran pertama bunuh diri pertama kali tercetus waktu aku SMP, saat itu kondisi keluargaku sedang tidak baik.
Mamaku meninggal dunia, kemudian papaku menikah lagi. Aku juga tidak dekat dengan kakakku.
Aku benar-benar merasa sendiri, tidak punya siapa-siapa. Aku terpikir, 'apa aku menyusul mama saja ya?'
Baca juga : Banyak Masalah Bikin Kamu Nangis? Tak Perlu malu, Manusiawi Kok!
Fidiansjah, Direktur Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan berpendapat.
Ide bunuh diri tidak muncul begitu saja. Untuk mendeteksinya, Kementerian Kesehatan melakukan pendekatan kesehatan jiwa berdasarkan siklus hidup.
Editor : Saridal Maijar
Sumber : 2828