PARIAMAN - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pariaman adakan sosialisasi pengawasan partisipatif bersama pemilih pemula di salah satu resto by pass pariaman pada Rabu, (2/12/2020) kemarin.
Dalam hal ini pemilih pemula diberikan materi, agar menolak menolak money politik dan menggunakan hak pilihnya.
Ketua Bawaslu Riswan didampingi Sek. Riki Falentino menyebutkan, ada dua potensi yang melekat pada pemilih pemula ini, pertama bisa disalahgunakan oleh paslon, yang menginginkan suara dan mempengaruhi dengan mengiming-imingi pemula dengan money politik.
"Yang kedua, harapan kita tentu pemilih pemula ini sebagai motor penggerak untuk menolak dan mensosialisasikan politik uang ini. Makanya pada kegiatan sosialisasi ini, perlu kita tekankan tentang larangan money politik tersebut," ulasnya.
Baca Juga : Rapid Test Pengawas TPS Pariaman, Bawaslu Temukan Yang Reaktif
Lanjut Riswan, karena pemilih pemula ini, rentan juga terhadap money politik yang dimanfaatkan oleh pasangan calon.
"Sedangkan untuk mengantisipasi pesimistis pemilih pemula, pihak Bawaslu berupaya mendorong kekhawatiran itu dengan melakukan sosialisasi baik secara formal maupun personal," ulas Riswan.
Ia mengakui, masih ada juga pemilih pemula, yang belum rekam e-KTP. padahal salah satu sarat hak untuk memilih itu adalah KTP.
Baca Juga : Isu Money Politik Mencuat Jelang Pilkada Sijunjung, Kapolres Ingatkan Masyarakat
"Olah karena itulah,pihak Bawaslu mendorong Capil untuk melakukan jemput bola, terkait pemilih pemula yang belum rekam e-KTP," ungkapnya.
Editor : Saridal MaijarSumber : 4016