KLIKKORAN.COM – Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tidak terlepas dari perjuangan dan rintangan berat yang telah dilakukan oleh para pejuang dalam merebut Indonesia dari tangan para penjajah.Sebagai rakyat Indonesia, maka sepatutnyalah kita menghormati dan menghargai jasa para pahlawan tersebut. Salah satunya dengan memperingati Hari Pahlawan.
Di Indonesia ada banyak sekali pahlawan-pahlawan kemerdekaan yang rela bertaruh nyawa demi memerdekakan Indonesia ini.Para pahlawan ini tersebar dari sabang sampai merouke. Pada masa penjajahan merekalah yang gigih bertarung dan berjuang membela daerah dan NKRI.
Peringatan Hari Pahlawan ini jatuh pada setiap tanggal 10 November setiap tahunnya.W.R. Supratman
Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman lahir di Jatinegara, Jakarta, 9 Maret 1903.WR Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia bertajuk Indonesia Raya.
Karya-karyanya terkenal mampu memicu semangat nasionalisme di masa perjuangan zaman dulu kala.Salah satu karya terbesar beliau adalah lagu Indonesia Raya.
Saat menciptakan lagu ini, WR Supratman dikejar-kejar oleh polisi Hindia Belanda dikarenakan Belanda takut lagu ini akan memicu semangat kemerdekaan dan pemberontakan.Terciptanya lagu Indonesia Raya sendiri dilatarbelakangi oleh adanya nasionalisme dan pergerakan yang dirasakan oleh WR Supratman.Untuk ikut berkontribusi, akhirnya ia pun menciptakan lagu-lagu perjuangan.Awalnya, lagu Indonesia Raya tidak boleh dinyanyikan.
Sampa akhirnya, Belanda mengizinkan dengan syarat lagu tersebut dinyanyikan tanpa lirik "merdeka, merdeka".Lagu Indonesia Raya diatur dalam PP No. 44 Tahun 1958 dan UU No. 24 Tahun 2009. Pada awal Juli 1933, kondisi kesehatan WR Supratman mulai menurun.
Supratman wafat pada 17 Agustus 1938. Jenazahnya disemayamkan di Kenjeran, Surabaya.Dan pada 13 Maret 1956, tubuhnya dipindahkan ke makam Tambak Segaran Wetan.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menetapkan 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional melalui Kepres No. 10 Tahun 2013.Beliau juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Upah dan Bintang Mahaputra Utama Kelas III pada 1971.
Editor : Saridal MaijarSumber : 28117