Jangan Klik! 9 Aplikasi Penghasil Uang Ini Diduga Penipuan atau Scam, Linknya Beredar

KLIKKORAN.COM - Belakangan ini, ramai dibagikan di media sosial link situs yang disebut sebagai aplikasi penghasil uang.Link aplikasi penghasil uang tersebut, beredar di media sosial, mulai dari WhatsApp, Facebook, Twitter hingga media sosial lainnya.

Tak tanggung-tanggung, situs aplikasi penghasil uang tersebut, menjanjikan cuan yang cukup besar. Bahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah per hari.

Baca juga: 11 Aplikasi Penghasil Uang Modal HP Android, Terbukti Membayar ke Rekening Bank, DANA, OVO hingga LinkAja

Katanya, uang yang dihasilkan tersebut, bisa ditransfer ke rekening bank, saldo DANA, OVO, LinkAja, GoPay hingga dompet digital lainnya.Tugas yang diberikan oleh aplikasi penghasil uang ini juga sangat mudah. Anda cukup daftar, sudah bisa mendapatkan uang 25 dollar atau 350.000 rupiah.

Selain itu, jika Anda membagikan link untuk mengajak orang lain mendaftar, Anda juga akan mendapatkan bonus penghasilan lainnya.Tentunya, janji-janji tersebut membuat banyak orang tergiur. Apalagi, situs ini bisa memberikan uang tanpa harus mengeluarkan modal.

[caption id="attachment_42851" align="alignnone" width="806"] Tampilan aplikasi penghasil uang domain XYZ.[/caption]Dua di antara banyak aplikasi penghasil uang yang ramai dibagikan tersebut adalah, Mobileworkslx XYZ atau mobileworkslx.xyz dan Swagbucks XYZ dengan domain swagbuckssn.xyz atau swagbucksel.xyz.

Sehingga tidak logis jika pemilik situs yang domainnya gratis, akan membagi-bagikan uang. Sehingga, diduga kuat domain tersebut adalah scam atau penipuan.

Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang Streetbees Penipu? Simak Reviewnya di Sini!

Pandangan Pemerhati Keamanan Siber

Dilansir dari Kompas, Yerry Niko Borang mengatakan, domain XYZ merupakan domain paling murah di internet.Terkait keberadaan aplikasi misterius itu, Yerry menjelaskan, seseorang perlu mengundang 30 kontak untuk nantinya dapat dibayar atau mendapatkan uang.

Namun banyak orang yang mengaku telah mengundang sejumlah orang, namun belum dibayar meski sudah menunggu lama."Menurut saya, ini semacam penipuan viral yang online, agar semakin banyak orang menyerahkan data alias data mining," ujar Yerry, Selasa (17/1/2022).